Beranda | Artikel
Talbis Iblis Terhadap Ahlul Hadits
Selasa, 28 September 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Talbis Iblis Terhadap Ahlul Hadits adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary pada Senin, 20 Safar 1443 H / 27 September 2021 M.

Kajian Islam Tentang Talbis Iblis Terhadap Ahlul Hadits

Sebagian orang yang berkecimpung di dalam ilmu hadits hanya menitikberatkan satu sisi, lupa pada sisi yang lain. Bahwa ilmu hadits ada macam; ilmu riwayatan (mengetahui validitas hadits) dan dirayatan (memahami hadits-hadits sebagaimana mestinya). Dua-duanya adalah perkara yang penting. Kadang-kadang iblis menyibukkan kita pada satu sisi dari ilmu hadits ini dan melupakan sisi yang lain.

Di lain pihak ada orang yang asyik dengan ilmu hadits dirayatan tapi lupa ilmu hadits riwayatan, sehingga mereka kadang-kadang tidak peduli hadits itu maudhu’ atau dhaif. Akibatnya mereka menggunakan sembarang hadits untuk berhujjah dan berdalil. Ini tentunya satu hal yang keliru.

Salah satu talbis iblis terhadap ahlul hadits adalah di dalam bab jarh dan ta’dil. Ini adalah salah satu cabang yang sangat penting di dalam ilmu hadits. Dan sebenarnya ilmu hadits itu ditegakkan untuk hal ini, yaitu untuk mengetahui keshahihan atau kedhaifan sebuah hadits. Salah satunya bisa diketahui dengan mengetahui kondisi para perawi yang meriwayatkan hadits tersebut. Maka dari itu diperlukan sebuah cabang ilmu yang sangat penting untuk bisa menimbang para perawi tersebut.

Ilmu al-jarh wa at-ta’dil diketahui dan dipelajari secara khusus di berbagai pelajaran-pelajaran ilmu, terutama ilmu hadits. Ini sangat penting. Akan tetapi iblis atau setan menggunakan talbisnya untuk menyelewengkan ilmu ini dari tujuannya. Tujuannya tentu mulia, yaitu untuk memilah dan memilih mana perawi yang bisa diambil haditsnya dan mana perawi yang tidak bisa diambil haditsnya. Namun setan masuk disela-sela itu menyelewengkan dan membelokkan dari tujuannya.

Sebagian dari ahlul hadits mencemarkan nama baik sebagian yang lain dengan alasan bahwa ini adalah bagian dari ilmu jarh dan ta’dil, tapi sebenarnya maksudnya adalah untuk membalas dendam karena ada hasad. Lalu menggunakan ilmu ini sebagai cara untuk meluapkan hasad atau dendam.

Maka antara al-jarh wa at-ta’dil dan ghibah itu hanya dipisahkan dengan tirai yang sangat tipis. Apabila niat kita terbelok sedikit saja dari tujuannya, maka akan jatuh kepada ghibah yang diharamkan. Adapun al-jarh wa at-ta’dil itu sendiri termasuk salah satu dari enam bentuk ghibah yang dibolehkan.

Tentunya ini harus berhati-hati. Kita tidak boleh merasa aman dan berada di zona aman dari makar-makar setan. Karena dia tidak henti-hentinya membelokkan dari tujuan kita, bahkan ketika kita mengerjakan amal-amal yang utama. Bukan berarti kita shalih, kita berada dijalur yang benar, lalu kita tidak diganggu olehnya.

Kita tahu bahwa di sana ada setan Khinzib yang memang daerah operasinya di masjid mengganggu orang-orang yang shalat. Jadi jangan kita menganggap bahwa ketika kita berada di jalur yang tepat maka kita tidak diganggu. Bahkan gangguannya lebih hebat. Kadang-kadang kita tertipu dan setan berhasil membelokkan niat kita.

Bagaimana penjelasan talbis iblis terhadap ahlul hadits? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50768-talbis-iblis-terhadap-ahlul-hadits/